Jumat, 07 Juni 2013

5 Hal yang sebaiknya anda tahu tentang Transaksi Elektronik

Hari ini saya iseng iseng browsing internet. Simple aja, buat nge-update informasi plus cari info teknologi en gadget terbaru. Nah, pas buka yahoo.com, eh, dapat artikel menarik dibawah ini. Sebelumnya saya ngucapin terima kasih buat penulis artikel ini, Herry Gunawan, Pendiri plasadana.com.
Tidak perlu berlama-lama, langsung aja Cekidot berita berikut..
 
 

Peluncuran layanan transaksi uang elektronik, e-money interoperability atau P2P (peer to peer) transfer pada bulan ini, dilakukan di gedung berwibawa: Bank Indonesia. Sekilas, dengan adanya “restu” bank sentral itu, transaksi elektronik menjanjikan keamanan dan kenyamanan. Setidaknya begitulah harapan saya.

Namun rupanya, harapan itu masih menjadi angan-angan.

Kamis, 23 Mei, seminggu setelah peluncuran program transaksi uang elektronik itu, saya mencoba menghubungi operator telepon seluler, melengkapi keingintahuan saya tentang transaksi tersebut. Ternyata masih banyak hal yang tidak mereka ungkap di awal, kecuali kita bertanya.

Untuk itu, dalam catatan saya, setidaknya ada lima hal yang patut dijadikan pertimbangan sebelum transaksi dilakukan.

Pertama, ancaman pembobolanMenteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring sudah mengingatkan agar perusahaan telekomunikasi berhati-hati menjaga keamanan. Dari catatan kantornya, Tifatul mengungkapkan, dalam setahun ada 39,9 juta kali serangan pembobol kepada sistem informasi di Indonesia.

Tentu saja pihak operator telepon menepis kemungkinan ini. Seperti kata Adita Irawati, Head of Corporate Communication Group PT Telkomsel, pihaknya sudah mengantisipasi semuanya. Tapi buat saya, janji seperti ini sudah sering masuk ke telinga, walaupun dalam kasus berbeda.

Kedua, biaya tersembunyiBagi layanan transfer elektronik lintas operator yang baru diluncurkan itu, ada biaya sebesar Rp2.000 setiap kali transfer. Jadi, layanan ini jangan dipahami sebagai fasilitas gratis, melainkan produk jasa yang harus dibeli oleh konsumen.

Bahkan untuk layanan BlackBerry yang bekerja sama dengan Bank Permata, biaya yang dikutip sebesar Rp5.000 sekali transfer. Lalu bagaimana pencairan uangnya?

Bagi layanan Bank Permata itu, tentu harus lewat ATM. Sementara lewat jaringan operator telepon seperti Indosat yang saya hubungi, tragisnya tidak punya patokan. Di gerainya, ada yang mengutip Rp5.000, ada pula yang gratis. Tapi gerai mana yang gratis, mungkin perlu dicek satu per satu karena layanan pelanggan mengaku tak tahu.

Ketiga, ternyata BI hanya agen pemasaranMenurut saya, posisi Bank Indonesia dalam kasus uang elektronik ini tak lebih sebagai tenaga pemasaran. Sebab jika terjadi sengketa, bank sentral tidak bisa melakukan apa-apa. Semua diserahkan kepada operator telepon selular masing-masing.

BI memang menerbitkan regulasi. Namun ketika terjadi sengketa, tetap saja konsumen yang kena getahnya. Mestinya, sebagai penerbit regulasi, bank sentral ambil tanggung jawab jika terjadi sengketa. Minimal jadi penengah, begitu.

Keempat, simpanan cuma-cumaPerlu diingat juga, uang yang disimpan dalam rekening elektronik itu tidak seperti di bank yang ada bunga. Bahkan seandainya ada masalah, jangan bayangkan Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS bakal memberikan ganti rugi, karena status uang Anda bukan simpanan dan lembaganya bukan bank.

Jadi, miriplah dengan uang yang kita simpan di bawah bantal. Setiap saat bisa digunakan, kalau hilang pun tanggung sendiri. Bedanya, transaksi elektronik menggunakan saluran berbayar: internet atau pulsa, sementara simpanan di bawah bantal gratis. Begitulah kira-kira.

Kelima, pemegang informasi sepihakKalau kita menyimpan uang di bank, walaupun bunga kecil, tentu kita tahu posisi terakhir uang dalam simpanan itu. Setidaknya data yang disimpan oleh bank sama dengan buku tabungan atau cetakan pada transaksi ATM. Andai kata ada teller salah sebut, kita punya bukti nyata.

Namun pada uang elektronik, yang memegang data hanya operator telepon seluler. Kita tidak tahu sisa uang sendiri, kecuali harus minta informasi (mungkin) kepada operator telepon. Jadi berapa pun yang disebut, bisa jadi kita pasrah lantaran tidak punya data pembanding.

Dengan timbangan seperti ini, walaupun diluncurkan di gedung Bank Indonesia, rasa nyaman dan aman yang semula ada di persepsi saya langsung buyar. Ternyata saya merasa tertipu dengan simbol gedung Bank Indonesia, tempat layanan bersama itu diluncurkan.

Sumber: http://id.berita.yahoo.com/blogs/newsroom-blog/5-hal-yang-sebaiknya-anda-tahu-tentang-transaksi-uang-elektronik-050614509.html

Kamis, 06 Juni 2013

Menjadi Kaya Lewat YOUTUBE

Video Natalie Tran sudah ditonton lebih dari 440 juta kali
Setiap hari dilaporkan, semakin banyak warga Australia yang berhenti dari pekerjaan mereka, dan beralih menjadi bintang di YouTube, dan kaya karenanya.

Menurut laporan situs news.com.au, YouTube, telah merekrut puluhan ribua warga Australia menjadi mitra,dan mereka mendapat bayaran setiap kali video mereka ditonton orang. Mereka yang terkenal bisa mendapat penghasilan sampai ratusan ribu dolar setiap tahun.

Penghasilan tersebut didapat dari iklan yang muncul sebelum klip video sebenarnya, dan juga iklan-iklan di halaman video tersebut. Walaupun bayarannya hanya 1 sen dolar per klik, namun bila video anda ditonton oleh ratusan ribu hingga jutaan, maka penghasilan anda makin lama makin besar.

TubeMogoul adalah sebuah perusahaan di Amerika Serikat yang menghubungkan para pemasang iklan dengan situs seperti YouTube.

Di Australia, video dengan iklan sebelum tayangan akan mendapatkan 14.50 dolar (hampir Rp 150.000) per 1.000 klik. Iklan di halaman  akan menghasilkan uang tambahan, 10 sen. Potensi penghasilan bisa lebih besar lagi, bila pembuat iklan bisa menjual produk lain, misalnya kaos, gantungan kunci, poster dan hal lainnya.

"Contohnya, banyak video mengenai tata cara penggunaan kosmetik, yang sebenarnya sangat populer, juga menjual produk kosmetik tersebut," kata direktur komunikasi TubeMogul, David Burch.

"Ada misalnya seorang gadis berusia 17 tahun yang bisa bekerjasama dengan perusahaan kosmetik seperti Lancome, untuk menjual produk di YouTube. Kalau ada satu juta orang yang menonton, dia bisa mendapatkan penghasilan ratusan ribu dolar dalam beberapa tahun." tambah Burch.

Di Australia, beberapa dari mereka yang berhasil sudah meraup penghasilan jutaan dolar. Salah seorangnya adalah Natalia Tran asal Sydney. Dia masuk peringkat 30 besar dunia, dengan lebih dari 1,1 juta "pelanggan" (subscribers). Sejak pertama kali membuat video pada tahun 2006, videonya sudah ditonton lebih dari 440 juta kali.

Marty Mulholland dan Blair Joscelyne asal Sydney, mulai membuat video mengenai modifikasi mobil di tahun 2008. Sekarang mereka memiliki 113.000 pelanggan dan sudah ditonton lebih dari 21 juta kali.

"Perlahan tapi pasti, semakin banyak orang yang meminta kami membuat lebih banyak video lagi, dan dari situlah kami membesar," kata Mulholland.

Rob Nixon yang berasal dari Perth, berhenti dari kerjaannya di bandara, setelah video memasaknya populer di Amerika Serikat. Dia sekarang mendapatkan penghasilan ratusan ribu dollar, lebih banyak dari penghasilan dia sebelumnya.

Format YouTube ini juga menjadi batu loncatan bagi para musisi dan artis lainnya, di antaranya Justin Bieber dan pemusik asal Australia, Gotye.


"YouTube baru berusia tujuh tahun, dan sama seperti anak-anak, mereka akan bertumbuh terus." kata Mulholland.

Pengguna Telkomsel, XL & Indosat Bisa Belanja "Tanpa Uang"

Launching Program transfer uang Lintas Operator
Direktur Utama Telkomsel Alex J Sinaga mengungkap, penetrasi telekomunikasi telah mencapai 120 persen dengan 95 persen dari populasi Indonesia telah tersentuh layanan telekomunikasi. Ini pun dijadikan momentum bagi Telkomsel, XL, dan Indosat untuk meluncurkan Layanan Pengiriman Uang Lintas Operator. 
 
"Cakupan yang hampir menyentuh seluruh populasi di Indonesia disebabkan karena sektor telekomunikasi memiliki keunggulan yang tak terkendala dengan kondisi geografis dan strata penghasilan," paparnya di Gedung Bank Indonesia, Rabu (15/5/2013). 

Alex mengklaim bahwa telekomunikasi bisa menciptakan low cost banking. Jadi, semua elemen masyarakat dapat memiliki akun keuangan dan merasakan kemudahaan dari layanan Uang Elektronik dan turut mengembangkan program Bank Indonesia, less cash society. 

"Uang Elektronik mampu menyediakan akses layanan keuangan termasuk ke masyarakat dengan pendapatan rendah," katanya 

Operator telekomunikasi Indonesia sendiri telah memulai layanan Uang Elektronik sejak 2007, dan disusul jasa pengiriman uang pada 2008. Saat ini, 12,6 juta tercatat menggunakan Uang Elektronik, di mana 6 persen diantaranya aktif menggunakan layanan tersebut. 

"Saat ini, ekosistem, layanan yang terbatas dan minimnya edukasi menjadi kendala utama uang elektronik. Oleh sebab itu, kami (Telkomsel, XL, dan Indosat) melakukan kerjasama," terang Alex. 

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring berharap dengan layanan uang elektronik dapat mendorong visi 2045. Untuk mencapai visi tersebut beberapa sektor, yakni ekonomi, konektivitas, serta sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan manjadi roda pendorong. 

"Diharapkan dengan adanya kerjasama lintas operator ini, aktivitas penggunaan uang elektronik dapat mencapai 50 persen," harap Tifatul. 

Layanan ini memungkinkan pelanggan telekomunikasi yang mencapai 230 juta dapat melakukan pengiriman uang elektronik. Sebagai contoh pengguna layanan Tcash (Telkomsel) bisa melakukan transaksi ke pelanggan XL Tunai (XL) maupun ke pelanggan Dompetku (Indosat) atau sebaliknya lewat ponsel mereka.

Sumber: http://techno.okezone.com/read/2013/05/15/54/807392/pengguna-telkomsel-xl-indosat-bisa-belanja-tanpa-uangpengguna-telkomsel-xl-indosat-bisa-belanja-tanpa-uang

BlackBerry A10 Launching November mendatang

Blackberry A10 yang akan dirilis November mendatang
OTTAWA - Perusahaan teknologi asal Kanada, BlackBerry, berencana menghadirkan smartphone flagship-nya, bernama BlackBerry A10 pada libur natal. Kabarnya, BlackBerry mempersiapkan kehadiran suksesor dari Z10 ini pada November 2013.

Dilansir dari Pocketlint, Kamis (6/6/2013), berdasarkan informasi beredar, smartphone yang menggunakan layar sentuh secara keseluruhan ini juga akan mengusung sistem operasi BlackBerry 10 seperti Z10 dan Q10. 

BlackBerry sendiri mengharapkan perangkat yang sebelumnya memiliki kode nama Aristo ini, dapat bersaing di pasar seperti halnya iPhone generasi terbaru dan Samsung Galaxy S4. Kehadiran perangkat pada level yang berbeda ini jelas menunjukkan bahwa BlackBerry menargetkan konsumen di berbagai level.

Salah satu operator besar di Amerika Serikat, bahkan telah berencana untuk menghadirkansmartphone flagship baru dari BlackBerry ini pada November. Sayangnya, hingga saat ini belum ada informasi detil baik spesifikasi maupun model dari A10.

Sedikit informasi, BlackBerry pertama kali mengumumkan rencana untuk merilis sekira 6 jenissmartphone besutannya yang menggunakan sistem operasi BlackBerry 10, pada Januari 2013. Perusahaan ini juga berencana akan meluncurkan keenam jenis smartphone besutannya tersebut pada berbagai operator di seluruh dunia tahun ini.

Sumber: http://techno.okezone.com/read/2013/06/06/57/818189/blackberry-a10-meluncur-november

Senin, 03 Juni 2013

Akses Internet lewat Media Sinar Lampu

"Gelombang radio bukanlah satu-satunya bagian dari spektrum yang bisa menghantarkan data, Ada gelombang lain yang bisa digunakan untuk menjelajah Internet."



Ketika berinternet, baik saat di kedai kopi, memanfaatkan wifi gratis di ruang rapat, sampai mencuri koneksi internet tetangga sebelah, Anda kemungkinan akan mengalami frustasi karena lambatnya kecepatan internet ketika banyak alat terhubung ke satu jaringan.

Semakin banyak pengguna, semakin banyak perangkat, yang terhubung ke internet secara nirkabel, gelombang udara yang tersumbat akan menyulitkan pengguna untuk mendapatkan kekuatan sinyal.

Namun demikian, gelombang radio bukanlah satu-satunya bagian dari spektrum yang bisa membawa data. Ada gelombang lain yang bisa digunakan untuk menjelajah Internet.

Dikutip dari Good Technology, 9 Agustus 2011, Harald Haas, fisikawan Jerman mengungkapkan solusi baru yang ia sebut sebagai “data lewat iluminasi’ atau membawa fiber keluar dari fiber optik dengan mengirimkan data lewat lampu LED yang memiliki intensitas bervariasi yang jauh lebih cepat dibanding yang bisa ditangkap manusia.

Idenya sama dengan remote control imfra merah. Namun lebih kuat.

Haas menyebutkan, temuannya ini, yang ia sebut D-Ligth, bisa menghasilkan transmisi data dengan kecepatan di atas 10 megabit per detik yang jauh di atas kecepatan rata-rata sambungan broadband saat ini.

Menurut Haas, di masa depan data yang akan dipancarkan ke laptop, smartphone, dan tablet akan ditransmisikan lewat lampu yang ada di ruangan. Dan masalah soal keamanan juga jadi sangat mudah. Jika sinar lampu tidak ada, data tidak bisa ditransmisikan.

Haas berpendapat, banyak hal yang bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi ini. Mulai dari akses internet publik lewat lampu jalanan,  sampai kendaraan yang dikemudikan secara otomatis lewat lampu depannya.

Selain itu, data yang hadir melalui spektrum yang bisa dilihat seperti cahaya lampu bisa membantu meredakan kekhawatiran bahwa gelombang elektromagnetik yang hadir bersama WIFI dapat merusak kesehatan.
Sumber: viva.co.id