Jumat, 07 Juni 2013

5 Hal yang sebaiknya anda tahu tentang Transaksi Elektronik

Hari ini saya iseng iseng browsing internet. Simple aja, buat nge-update informasi plus cari info teknologi en gadget terbaru. Nah, pas buka yahoo.com, eh, dapat artikel menarik dibawah ini. Sebelumnya saya ngucapin terima kasih buat penulis artikel ini, Herry Gunawan, Pendiri plasadana.com.
Tidak perlu berlama-lama, langsung aja Cekidot berita berikut..
 
 

Peluncuran layanan transaksi uang elektronik, e-money interoperability atau P2P (peer to peer) transfer pada bulan ini, dilakukan di gedung berwibawa: Bank Indonesia. Sekilas, dengan adanya “restu” bank sentral itu, transaksi elektronik menjanjikan keamanan dan kenyamanan. Setidaknya begitulah harapan saya.

Namun rupanya, harapan itu masih menjadi angan-angan.

Kamis, 23 Mei, seminggu setelah peluncuran program transaksi uang elektronik itu, saya mencoba menghubungi operator telepon seluler, melengkapi keingintahuan saya tentang transaksi tersebut. Ternyata masih banyak hal yang tidak mereka ungkap di awal, kecuali kita bertanya.

Untuk itu, dalam catatan saya, setidaknya ada lima hal yang patut dijadikan pertimbangan sebelum transaksi dilakukan.

Pertama, ancaman pembobolanMenteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring sudah mengingatkan agar perusahaan telekomunikasi berhati-hati menjaga keamanan. Dari catatan kantornya, Tifatul mengungkapkan, dalam setahun ada 39,9 juta kali serangan pembobol kepada sistem informasi di Indonesia.

Tentu saja pihak operator telepon menepis kemungkinan ini. Seperti kata Adita Irawati, Head of Corporate Communication Group PT Telkomsel, pihaknya sudah mengantisipasi semuanya. Tapi buat saya, janji seperti ini sudah sering masuk ke telinga, walaupun dalam kasus berbeda.

Kedua, biaya tersembunyiBagi layanan transfer elektronik lintas operator yang baru diluncurkan itu, ada biaya sebesar Rp2.000 setiap kali transfer. Jadi, layanan ini jangan dipahami sebagai fasilitas gratis, melainkan produk jasa yang harus dibeli oleh konsumen.

Bahkan untuk layanan BlackBerry yang bekerja sama dengan Bank Permata, biaya yang dikutip sebesar Rp5.000 sekali transfer. Lalu bagaimana pencairan uangnya?

Bagi layanan Bank Permata itu, tentu harus lewat ATM. Sementara lewat jaringan operator telepon seperti Indosat yang saya hubungi, tragisnya tidak punya patokan. Di gerainya, ada yang mengutip Rp5.000, ada pula yang gratis. Tapi gerai mana yang gratis, mungkin perlu dicek satu per satu karena layanan pelanggan mengaku tak tahu.

Ketiga, ternyata BI hanya agen pemasaranMenurut saya, posisi Bank Indonesia dalam kasus uang elektronik ini tak lebih sebagai tenaga pemasaran. Sebab jika terjadi sengketa, bank sentral tidak bisa melakukan apa-apa. Semua diserahkan kepada operator telepon selular masing-masing.

BI memang menerbitkan regulasi. Namun ketika terjadi sengketa, tetap saja konsumen yang kena getahnya. Mestinya, sebagai penerbit regulasi, bank sentral ambil tanggung jawab jika terjadi sengketa. Minimal jadi penengah, begitu.

Keempat, simpanan cuma-cumaPerlu diingat juga, uang yang disimpan dalam rekening elektronik itu tidak seperti di bank yang ada bunga. Bahkan seandainya ada masalah, jangan bayangkan Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS bakal memberikan ganti rugi, karena status uang Anda bukan simpanan dan lembaganya bukan bank.

Jadi, miriplah dengan uang yang kita simpan di bawah bantal. Setiap saat bisa digunakan, kalau hilang pun tanggung sendiri. Bedanya, transaksi elektronik menggunakan saluran berbayar: internet atau pulsa, sementara simpanan di bawah bantal gratis. Begitulah kira-kira.

Kelima, pemegang informasi sepihakKalau kita menyimpan uang di bank, walaupun bunga kecil, tentu kita tahu posisi terakhir uang dalam simpanan itu. Setidaknya data yang disimpan oleh bank sama dengan buku tabungan atau cetakan pada transaksi ATM. Andai kata ada teller salah sebut, kita punya bukti nyata.

Namun pada uang elektronik, yang memegang data hanya operator telepon seluler. Kita tidak tahu sisa uang sendiri, kecuali harus minta informasi (mungkin) kepada operator telepon. Jadi berapa pun yang disebut, bisa jadi kita pasrah lantaran tidak punya data pembanding.

Dengan timbangan seperti ini, walaupun diluncurkan di gedung Bank Indonesia, rasa nyaman dan aman yang semula ada di persepsi saya langsung buyar. Ternyata saya merasa tertipu dengan simbol gedung Bank Indonesia, tempat layanan bersama itu diluncurkan.

Sumber: http://id.berita.yahoo.com/blogs/newsroom-blog/5-hal-yang-sebaiknya-anda-tahu-tentang-transaksi-uang-elektronik-050614509.html

Kamis, 06 Juni 2013

Menjadi Kaya Lewat YOUTUBE

Video Natalie Tran sudah ditonton lebih dari 440 juta kali
Setiap hari dilaporkan, semakin banyak warga Australia yang berhenti dari pekerjaan mereka, dan beralih menjadi bintang di YouTube, dan kaya karenanya.

Menurut laporan situs news.com.au, YouTube, telah merekrut puluhan ribua warga Australia menjadi mitra,dan mereka mendapat bayaran setiap kali video mereka ditonton orang. Mereka yang terkenal bisa mendapat penghasilan sampai ratusan ribu dolar setiap tahun.

Penghasilan tersebut didapat dari iklan yang muncul sebelum klip video sebenarnya, dan juga iklan-iklan di halaman video tersebut. Walaupun bayarannya hanya 1 sen dolar per klik, namun bila video anda ditonton oleh ratusan ribu hingga jutaan, maka penghasilan anda makin lama makin besar.

TubeMogoul adalah sebuah perusahaan di Amerika Serikat yang menghubungkan para pemasang iklan dengan situs seperti YouTube.

Di Australia, video dengan iklan sebelum tayangan akan mendapatkan 14.50 dolar (hampir Rp 150.000) per 1.000 klik. Iklan di halaman  akan menghasilkan uang tambahan, 10 sen. Potensi penghasilan bisa lebih besar lagi, bila pembuat iklan bisa menjual produk lain, misalnya kaos, gantungan kunci, poster dan hal lainnya.

"Contohnya, banyak video mengenai tata cara penggunaan kosmetik, yang sebenarnya sangat populer, juga menjual produk kosmetik tersebut," kata direktur komunikasi TubeMogul, David Burch.

"Ada misalnya seorang gadis berusia 17 tahun yang bisa bekerjasama dengan perusahaan kosmetik seperti Lancome, untuk menjual produk di YouTube. Kalau ada satu juta orang yang menonton, dia bisa mendapatkan penghasilan ratusan ribu dolar dalam beberapa tahun." tambah Burch.

Di Australia, beberapa dari mereka yang berhasil sudah meraup penghasilan jutaan dolar. Salah seorangnya adalah Natalia Tran asal Sydney. Dia masuk peringkat 30 besar dunia, dengan lebih dari 1,1 juta "pelanggan" (subscribers). Sejak pertama kali membuat video pada tahun 2006, videonya sudah ditonton lebih dari 440 juta kali.

Marty Mulholland dan Blair Joscelyne asal Sydney, mulai membuat video mengenai modifikasi mobil di tahun 2008. Sekarang mereka memiliki 113.000 pelanggan dan sudah ditonton lebih dari 21 juta kali.

"Perlahan tapi pasti, semakin banyak orang yang meminta kami membuat lebih banyak video lagi, dan dari situlah kami membesar," kata Mulholland.

Rob Nixon yang berasal dari Perth, berhenti dari kerjaannya di bandara, setelah video memasaknya populer di Amerika Serikat. Dia sekarang mendapatkan penghasilan ratusan ribu dollar, lebih banyak dari penghasilan dia sebelumnya.

Format YouTube ini juga menjadi batu loncatan bagi para musisi dan artis lainnya, di antaranya Justin Bieber dan pemusik asal Australia, Gotye.


"YouTube baru berusia tujuh tahun, dan sama seperti anak-anak, mereka akan bertumbuh terus." kata Mulholland.

Pengguna Telkomsel, XL & Indosat Bisa Belanja "Tanpa Uang"

Launching Program transfer uang Lintas Operator
Direktur Utama Telkomsel Alex J Sinaga mengungkap, penetrasi telekomunikasi telah mencapai 120 persen dengan 95 persen dari populasi Indonesia telah tersentuh layanan telekomunikasi. Ini pun dijadikan momentum bagi Telkomsel, XL, dan Indosat untuk meluncurkan Layanan Pengiriman Uang Lintas Operator. 
 
"Cakupan yang hampir menyentuh seluruh populasi di Indonesia disebabkan karena sektor telekomunikasi memiliki keunggulan yang tak terkendala dengan kondisi geografis dan strata penghasilan," paparnya di Gedung Bank Indonesia, Rabu (15/5/2013). 

Alex mengklaim bahwa telekomunikasi bisa menciptakan low cost banking. Jadi, semua elemen masyarakat dapat memiliki akun keuangan dan merasakan kemudahaan dari layanan Uang Elektronik dan turut mengembangkan program Bank Indonesia, less cash society. 

"Uang Elektronik mampu menyediakan akses layanan keuangan termasuk ke masyarakat dengan pendapatan rendah," katanya 

Operator telekomunikasi Indonesia sendiri telah memulai layanan Uang Elektronik sejak 2007, dan disusul jasa pengiriman uang pada 2008. Saat ini, 12,6 juta tercatat menggunakan Uang Elektronik, di mana 6 persen diantaranya aktif menggunakan layanan tersebut. 

"Saat ini, ekosistem, layanan yang terbatas dan minimnya edukasi menjadi kendala utama uang elektronik. Oleh sebab itu, kami (Telkomsel, XL, dan Indosat) melakukan kerjasama," terang Alex. 

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring berharap dengan layanan uang elektronik dapat mendorong visi 2045. Untuk mencapai visi tersebut beberapa sektor, yakni ekonomi, konektivitas, serta sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan manjadi roda pendorong. 

"Diharapkan dengan adanya kerjasama lintas operator ini, aktivitas penggunaan uang elektronik dapat mencapai 50 persen," harap Tifatul. 

Layanan ini memungkinkan pelanggan telekomunikasi yang mencapai 230 juta dapat melakukan pengiriman uang elektronik. Sebagai contoh pengguna layanan Tcash (Telkomsel) bisa melakukan transaksi ke pelanggan XL Tunai (XL) maupun ke pelanggan Dompetku (Indosat) atau sebaliknya lewat ponsel mereka.

Sumber: http://techno.okezone.com/read/2013/05/15/54/807392/pengguna-telkomsel-xl-indosat-bisa-belanja-tanpa-uangpengguna-telkomsel-xl-indosat-bisa-belanja-tanpa-uang

BlackBerry A10 Launching November mendatang

Blackberry A10 yang akan dirilis November mendatang
OTTAWA - Perusahaan teknologi asal Kanada, BlackBerry, berencana menghadirkan smartphone flagship-nya, bernama BlackBerry A10 pada libur natal. Kabarnya, BlackBerry mempersiapkan kehadiran suksesor dari Z10 ini pada November 2013.

Dilansir dari Pocketlint, Kamis (6/6/2013), berdasarkan informasi beredar, smartphone yang menggunakan layar sentuh secara keseluruhan ini juga akan mengusung sistem operasi BlackBerry 10 seperti Z10 dan Q10. 

BlackBerry sendiri mengharapkan perangkat yang sebelumnya memiliki kode nama Aristo ini, dapat bersaing di pasar seperti halnya iPhone generasi terbaru dan Samsung Galaxy S4. Kehadiran perangkat pada level yang berbeda ini jelas menunjukkan bahwa BlackBerry menargetkan konsumen di berbagai level.

Salah satu operator besar di Amerika Serikat, bahkan telah berencana untuk menghadirkansmartphone flagship baru dari BlackBerry ini pada November. Sayangnya, hingga saat ini belum ada informasi detil baik spesifikasi maupun model dari A10.

Sedikit informasi, BlackBerry pertama kali mengumumkan rencana untuk merilis sekira 6 jenissmartphone besutannya yang menggunakan sistem operasi BlackBerry 10, pada Januari 2013. Perusahaan ini juga berencana akan meluncurkan keenam jenis smartphone besutannya tersebut pada berbagai operator di seluruh dunia tahun ini.

Sumber: http://techno.okezone.com/read/2013/06/06/57/818189/blackberry-a10-meluncur-november

Senin, 03 Juni 2013

Akses Internet lewat Media Sinar Lampu

"Gelombang radio bukanlah satu-satunya bagian dari spektrum yang bisa menghantarkan data, Ada gelombang lain yang bisa digunakan untuk menjelajah Internet."



Ketika berinternet, baik saat di kedai kopi, memanfaatkan wifi gratis di ruang rapat, sampai mencuri koneksi internet tetangga sebelah, Anda kemungkinan akan mengalami frustasi karena lambatnya kecepatan internet ketika banyak alat terhubung ke satu jaringan.

Semakin banyak pengguna, semakin banyak perangkat, yang terhubung ke internet secara nirkabel, gelombang udara yang tersumbat akan menyulitkan pengguna untuk mendapatkan kekuatan sinyal.

Namun demikian, gelombang radio bukanlah satu-satunya bagian dari spektrum yang bisa membawa data. Ada gelombang lain yang bisa digunakan untuk menjelajah Internet.

Dikutip dari Good Technology, 9 Agustus 2011, Harald Haas, fisikawan Jerman mengungkapkan solusi baru yang ia sebut sebagai “data lewat iluminasi’ atau membawa fiber keluar dari fiber optik dengan mengirimkan data lewat lampu LED yang memiliki intensitas bervariasi yang jauh lebih cepat dibanding yang bisa ditangkap manusia.

Idenya sama dengan remote control imfra merah. Namun lebih kuat.

Haas menyebutkan, temuannya ini, yang ia sebut D-Ligth, bisa menghasilkan transmisi data dengan kecepatan di atas 10 megabit per detik yang jauh di atas kecepatan rata-rata sambungan broadband saat ini.

Menurut Haas, di masa depan data yang akan dipancarkan ke laptop, smartphone, dan tablet akan ditransmisikan lewat lampu yang ada di ruangan. Dan masalah soal keamanan juga jadi sangat mudah. Jika sinar lampu tidak ada, data tidak bisa ditransmisikan.

Haas berpendapat, banyak hal yang bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi ini. Mulai dari akses internet publik lewat lampu jalanan,  sampai kendaraan yang dikemudikan secara otomatis lewat lampu depannya.

Selain itu, data yang hadir melalui spektrum yang bisa dilihat seperti cahaya lampu bisa membantu meredakan kekhawatiran bahwa gelombang elektromagnetik yang hadir bersama WIFI dapat merusak kesehatan.
Sumber: viva.co.id

Minggu, 26 Mei 2013

TELKOM LEARNING EVENT AREA 7 DAN TRIBUN TIMUR MENYELENGGARAKAN FORUM SOCIETY BERTAJUK BISNIS ONLINE

Society Forum di Roemah Kopi, oleh Telkom dan Tribun Timur

Telkom Unit Learning Event Area 7 KTI beserta Unit DBS bekerjasama dengan Harian Tribun Tmur Makassar, pada Sabtu 25/05 kemarin mengadakan Kegiatan Forum Society dengan mengangkat tema : Kiat memulai Bisnis Marketing Online.
Kegiatan Forum Diskusi tersebut menghadirkan Pembicara, Elvin Miradi, yang kita kenal sebagai Seorang Praktisi Bisnis Marketing Online, Seorang Blogger, yang juga berprofesi sebagai seorang Dokter. Kegiatan yang seru dan menarik ini dipandu oleh Moderator, Rezky dari Mercurius FM serta Jaspar Hasudungan perwakilan dari Telkom unit Learning Event Area 7 KTI. Antusias peserta yang menghadiri acara ini sangat besar, ini terlihat dari banyaknya Pertanyaan yang diajukan oleh mereka kepada Para Nara Sumber, bahkan Beberapa dari Peserta yang sebagian besar Mahasiswa dan Mahasiswi dari Universitas Muhammadiyah Makassar ini,  juga saling berbagi pengalaman mengenai Bisnis Online yang sedang mereka geluti termasuk kendalanya di lapangan.
Acara yang dimulai pukul 09.30 Wita dan mengambil tempat di Roemah Kopi, Jl. Sultan Alauddin No. 146, ini juga dihadiri oleh Perwakilan Media Cetak Harian Tribun Timur serta "Komunitas Tangan diatas" dimana menurut mereka acara Forum Society ini sangat bagus karena mengangkat tema yang lagi Booming serta memberikan nilai Motivasi bagi para peserta yang Mayoritas berstatus Mahasiswa ini.
Harapan kedepan nantinya Kegiatan semacam ini akan dilaksanakan secara rutin oleh Telkom Indonesia Unit Learning Event bekerjasama dengan Harian Tribun Timur Makassar dengan mengusung topik lain yang tidak kalah serunya, penuh dengan motivasi dan tentunya memiliki nilai Social Responsability bagi seluruh lapisan masyarakat. (Ysf)

Senin, 06 Mei 2013

GO GREEN itu, APA SIH..?

Apa yang dimaksud dengan "GO GREEN"?

Sejak isu pemanasan global yang lebih dikenal dengan global warning ramai dibicarakan orang, baik ditingkat internasional maupun lokal, secara drastis kesadaran lingkungan menjadi point penting dalam kehidupan manusia. Tiba-tiba saja gerakan Go Green menjadi begitu popular dan bergerak secara serempak di hampir seluruh penjuru dunia. Lalu apa sesungguhnya Go Green itu?
 

Setiap aspek kehidupan pun dipenuhi dengan gerakan peduli lingkungan, mulai dari penataan rumah/kantor yang ramah lingkungan, hingga kebijakan perusahaan yang melabeli diri dengan spanduk Go Green yang dipasang mencolok di sejumlah kantor dan event kegiatan. Padahal, dalam beberapa dekade silam, tak banyak pihak yang peduli terhadap isu ini. Jika pun ada, lebih banyak di dominasi oleh NGO lokal dan internasional.

Beragam cara pun dilakukan, demi menekan beban yang harus ditanggung bumi, sebagai akibat dari pemanfaatan teknologi yang tidak ramah lingkungan. Sudah jadi rahasia umum pula, betapa setiap tahun laju deforestasi selalu meningkat, sehingga total tutupan hutan sebagai penyangga kesinambungan ekosistem terganggu, berakibat pada timbulnya perubahan iklim dan bencana alam, seperti banjir dan longsor. Belum lagi, buangan gas emisi kendaraan bermotor, rumah tangga dan pabrik turut andil menjadikan Bumi ini semakin panas.

Secara umum global warming atau yang lebih dikenal dengan pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Penyebab utama terjadinya global warming ini adalah peningkatan efek rumah kaca yang terjadi di bumi. Sehingga jangan heran, jika hanya dalam hitungan tahun, perubahan suhu di Bumi menanjak drastis. Hal ini ditandai dengan semakin sedikitnya luas tutupan es di kutub utara dan selatan, akibat rontoknya es-es dikawasan tersebut.

Padahal, pada awalnya, efek rumah kaca sangat berguna bagi makhluk hidup di Bumi, karena efek rumah kaca menyebabkan atmosfir bumi menjadi hangat. Kondisi hangat inilah yang membuat bumi nyaman untuk ditinggali oleh semua makhluk hidup. Apabila efek rumah kaca ini tidak ada, maka bumi menjadi planet yang sangat dingin.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, efek rumah kaca mengalami peningkatan yang signifikan dalam mengkibatkan terjadinya pemanasan global, yakni meningkatnya suhu permukaan Bumi dan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim.

Selain itu dapat berakibat pada terganggunya hutan dan ekosistem lain sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida (CO2) di atmosfer. Salah satu dampak pemanasan global adalah dengan melihat perilaku orangutan (Pongo Pygmeus) di pedalaman Kalimantan. Dulu satwa aboreal ini hidup di pucuk-pucuk pohon dengan memakan buah dan serangga, namun, kini akivitas orangutan lebih banyak di bawah.

Jika global warming tidak segera diatasi akan menyebabkan dampak yang lebih besar yakni hilangnya pulau-pulau yang berakibat pada perubahan wajah peta dunia kita. Bencana ini disebabkan naiknya permukaan laut akibat mencairnya gunung es di kawasan kutub. Jika kondisi ini dibiarkan terus, besar kemungkinan generasi mendatang yang paling menanggung akibatnya.

Lalu, mereka hanya bisa mendengar legenda tentang keajaiban alam yang tak bisa mereka nikmati. Berawal dari kesadaran, beberapa ilmuwan di dunia berupaya keras untuk dapat mengurangi dampak global warming ini, salah satunya dengan mengkampanyekan gerakan go green.

Secara sederhana, Go Green itu merupakan propaganda yang biasa digunakan dalam kampanye peduli lingkungan, atau bisa juga dikatakan sebagai gerakan 'back to basic' kesadaran lingkungan. Porpaganda ini tujuannya macam-macam, termasuk meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan.

Praktek dari wacana ini, termasuk mengurangi konsumsi karbon tiap orang per kapita (carbon footprint) atas berbagai sumber daya; baik yang tidak bisa diperbarui seperti; minyak bumi, gas dan mineral, dan sumber daya kritis seperti pohon, air, lahan marginal, bahan-bahan kimia pembuat polymer(plastik), dan turunannya.

Sejatinya, gerakan Ini bukan sekedar gerakan moral dalam membangun kesadaran terhadap lingkungan, tetapi lebih jauh merupakan gerakan taktis dan strategi guna mengantisipasi perubahan iklim di masa sekarang dan yang akan datang. Singkatnya, gerakan Ini tentang suatu era pembaruan pikiran dan perbuatan konkrit yang taktis untuk mengintegrasikan kehidupan.

Kini, manusia tidak lagi dibatasi oleh sekat-sekat geografis dan batas negara dalam membangun sebuah kesadaran komunal. Tak dapat dipungkiri, manusia terdidik yang tinggal di Bumi mulai sadar akan pengtingnya konsep pembangunan yang berkesinambungan (sustainability). Itulah paradigma yang terlihat dari fenomena bola salju 'revolusi lingkungan' sekarang ini.

Meski di tataran ideologis, semua orang percaya akan kelestarian alam. Pertanyaan turunan yang muncul adalah bagaimana cara aktualisasinya dalam kehidupan sehari-hari. Mubazir jika kesadaran itu tidak dipraktekkan.

Umumnya, saat semua orang ditanya tentang pentingnya penyelamatkan lingkungan, secara serempak pasti menjawab, YES. Tetapi, mereka belum paham, jika menyelamatkan lingkungan akan ber dampak pada pengorbankan kesenangan mereka, misalnya pengurangan penggunaan kendaraan pribadi, tidak merokok, tidak menggunakan listrik secara berlebih, hingga pengurangan penggunaan pendingin ruangan. Atau yang lebih ekstrim, tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang merusak lingkungan.

So, gak salah jika Go Green merupakan hadiah termahal yang dapat kita berikan pada anak cucu kita. Konsep Go Green atau kembali ke alam dengan memperhatikan kondisi lingkungan, sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan mengurangi ancaman pemanasan global.

Karena itu, secara sistematis ada beberapa prinsip baku yang sudah menjadi semacam acuan dalam gerakan Go Green di seluruh dunia. Prinsip ini dirangkum dalam symbol yang gampang diingat, yakni 4R. Adapun 4R yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari guna meminimalisir residu atau hasil akhir adalah:

Reduce atau yang bisa kita sebut dengan mengurangi adalah upaya kita dalam kehidupan dalam mengurangi barang-barang ataupun material yang biasa kita gunakan. Karena dengan meminimalisir hal tersebut akan dapat mengurangi sampah yang dihasilkannya.

Reuse atau memakai kembali yaitu dengan cara membeli barang-barang yang bisa dipakai kembali atau barang yang bukan sekali pakai. Perkembangan zaman yang semakin maju menciptakan barang-barang sekali pakai untuk meringankan pekerjaan kita, namun dampak yang dihasilkannya sangat berbahaya, karena akan menyebabkan menumpuknya sampah dari barang tersebut.

Recycle yaitu mendaur ulang, kini sudah banyak cara untuk dapat memanfaatkan sampah menjadi barang daur ulang yang bernilai, dengan cara seperti ini kita dapat mengurangi sampah dan menjadikannya barang yang berharga.

Replace yang bisa kita artikan dengan mengganti yaitu berusaha mengganti barang-barang yang merusak lingkungan dengan barang-barang yang ramah lingkungan, sehingga barang-barang tersebu jika menjadi sampah dapat di degradasi secara alami.

Dengan 4 prinsip ini, diharapkan beban yang mesti di tanggung Bumi bisa berkurang, atau setidaknya jumlah buangan hasil akhir tidak meningkat secara drastis. Oleh karena itu, mari kita budayakan dan laksanakan gerakan go green, menjadi bagian dari gaya hidup kita. Karena tidak ada upaya yang paling signifikan, kecuali dimulai dari diri sendiri. Itu sebabnya, menyelamatkan lingkungan paling efektif dimulai dari hal-hal kecil. Saatnya mengurangi ancaman global warming dengan memulai kehidupan yang Go Green. (Source: Jacko_Agun)